
Harry Kane dan kawan-kawan latihan untuk menghadapi Kroasia (reuters)
Inggris dan Kroasia Sama-sama Berambisi Ukir Sejarah
RUSIA – Ambisi mengukir sejarah sebelum pulang ke ‘rumah’ akan diusung ‘Vatreni’ Kroasia dan ‘Tiga Singa’ Inggris pada babak semifinal Piala Dunia 2018 di Stadion Luzhniki, Moskow, Kamis (12/7) pukul 01:00 WIB.
Kedua tim yang awalnya diprediksi tidak bisa melangkah hingga sejauh ini, sama-sama bakal membuktikan bahwa mereka benar-benar layak berada di final untuk pertama kalinya sejak format baru Piala Dunia dengan jumlah 32 negara peserta.
Inggris memang pernah mencapai final saat menjadi tuan rumah pada edisi 1966 dan bahkan keluar sebagai juara. Namun saat itu, Piala Dunia masih menggunakan format lama dengan 16 negara peserta yang terbagi dalam empat grup.
Kali ini, Inggris punya kesempatan mengukir sejarah lolos ke partai final dengan format 32 negara peserta. “Kami sudah pernah lolos ke final pada 1966 saat kami menjadi tuan rumah. Akan menjadi sesuatu yang sangat luar biasa bagi kami bisa kembali berada di sana (partai final) dengan format 32 tim,” tandas pelatih Inggris, Gereth Southgate, seperti disitat Daily Mail.
Ia bahkan begitu optimis bisa membawa Tiga Singa melaju ke final menyusul derasnya dukungan dari fans yang mulai datang ke Rusia. Selain itu, Inggris saat ini juga merupakan salah satu tim yang solid dan begitu kompak. Semua berjalan menuju satu tujuan yang sama. Harry Kane memang andalan utama untuk membobol gawang lawan. Namun saat Kane tidak berkutik, rekan-rekannya yang lain mampu mengambil alih tugas tersebut, seperti saat mereka menekuk Swedia 2-0. Namun bukan berarti mereka boleh memandang Vatreni sebelah mata.

Pemain-pemain Kroasia saat latihan (reuters)
PUNYA AMBISI
Jika inggris harus menunggu 28 tahun untuk berlaga di semifinal sejak edisi 1990, Kroasia juga punya ambisi untuk mengukir sejarah lolos ke final untuk pertama kalinya.
Sebelumnya, prestasi tertinggi Vatreni diraih saat mereka mencapai semifinal pada edisi 1998 di Prancis. Dengan Danijel Subasic sebagai benteng terakhir yang sangat bisa diandalkan, lini belakang tangguh yang dikomandoi Dejan Lovren dan Domagoj Vida, Ivan Rakitic dan kapten Luka Modric sebagai motor permainan. Sayap-sayap berbahaya pada diri Ivan Perisic dan Ante Rebic, serta Mario Mandzukic sebagai ujung tombak, Kroasia adalah lawan yang sangat berat.
Alasan itulah yang membuat sang pelatih Zlatko Dali juga optimis bisa mengalahkan Inggris.
“Inggris adalah tim yang luar biasa. Mereka punya banyak pemain muda yang hebat. Namun kami sadar kalau kami ini kuat, dan kami tidak takut melawan siapapun. Harry Kane adalah top scorer Piala Dunia ini. Dia sulit dihentikan, tapi Lovren sangat paham dia dari Liga Inggris dan saya tidak cemas. Kami telah menunjukkan kalau kami bagus dalam bertahan. Respek pada Kane, dia telah mencetak enam gol, tapi kami sudah menghentikan Lionel Messi dan Christian Eriksen. Saya harap kami juga bisa menghentikan Kane,” tegasnya.
Sayang, kondisi Subasic belum sepenuhnya fit setelah cedera hamstring melawan Rusia. Begitu juga dengan bek kanan, Sime Vrsaljko yang didera cedera lutut pada laga yang sama. Sedangkan di kubu Inggris, Jamie Vardy masih diragukan tampil karena masalah yang sama. Vardy masih berkutat dengan cedera kunci paha.
Kroasia lolos ke semifinal lewat dua kemenangan adu penalti, yakni melawan Denmark dan Rusia, menyamai Argentina pada 1990. Sementara Inggris memenangi adu penalti melawan Kolombia, dimana tiga edisi Piala Dunia sebelumnya, selalu kalah di babak tos-tosan ini. (junius/bu)
Comments