
Pemain-pemai Korsel tengah bertanding melawan Swedia (reuters)
Korsel Siap Merampok Tiga Poin dari Meksiko
RUSIA – Tim ‘Laskar Taegeuk’ Korea Selatan menjadi salah satu tim yang menjadi korban teknologi VAR atau sistem video asisten wasit saat kalah 0-1 dari Swedia pada laga perdana babak penyisihan Grup F Piala Dunia 2018. Hasil itu tentu menjadi penyulut amarah Laskar Taegeuk untuk merampok tiga angka kala menghadapi Meksiko di Rostov Arena, Sabtu (23/6) pukul 22:00 WIB.
Kekalahan 0-1 yang ditelan Korea Selatan (Korsel) pada laga perdana diakui sang pelatih Shin Tae-yong sebagai sesuatu yang mengecewakan. Betap tidak, satu-satunya gol penentu kemenangan Swedia di laga itu diraih berkat bantuan teknologi VAR.
Korsel yang awalnya mampu mengimbangi permainan Swedia selama 45 menit pertama, akhirnya harus menerima kekalahan lewat gol penalti Andreas Granqvist di menit ke-65. Hadiah penalti diberikan wasit akibat pelanggaran Kim Min-woo terhadap Viktor Claesson di kotak terlarang. Padahal, awalnya wasit tidak melihat itu sebagai sebuah pelanggaran.
Pertandingan bahkan sempat dilanjutkan beberapa saat sebelum ia menghentikan pertandingan akibat protes yang dilakukan pemain Swedia untuk meninjau kembali pelanggaran tersebut lewat VAR.
Setelah melihat video tayangan ulang, barulah wasit akhirnya memberikan hadiah penalti kepada Swedia yang dituntaskan Granqvist dengan sempurna. Meski menerima keputusan tersebut, namun Shin melihat aksi Kim sebagai hal yang wajar dan bukan sebagai sesuatu yang disengaja (dilanggar). “Tentu saja saya menyesalkan penalti itu,” kata Shin seperti dikutip Reuters.
“Meski VAR cukup membantu wasit dalam membuat keputusan, tapi seharusnya ia juga mempertimbangkan postur tubuh pemain. Kita bisa mengatakan itu sebagai sebuah pelanggaran, kami setuju bahwa itu keputusan yang tepat, tetapi dia (Kim) melakukan itu karena dia berada di antara kakinya (Claesson). Semua tim tentu akan mengalami kesulitan dengan Swedia karena tinggi badan para pemain mereka. Tapi kami telah melupakan itu dan sekarang kami hanya ingin fokus melawan Meksiko yang tampil sangat cepat dan terampil di laga perdana (melawan Jerman),” tandas Shim yang menyimpan amarah jelang melawan Meksiko.
Bagi Korsel, laga ini akan menjadi penentu nasib keberadaan mereka di Piala Dunia 2018. Kemenangan akan dapat memperpanjang nafas mereka untuk menjaga peluang lolos ke fase berikutnya. Di sisi lain, kekalahan akan mengakhiri langkah Korsel di ajang bola sejagat tahun ini. Oleh alasan itulah ia Shin bakal melakukan perubahan dengan menerapkan skema menyerang demi harga mati sebuah kemenangan. Pun, ia juga tidak ingin meremehkan Meksiko. “Mereka (Meksiko) akan menjadi lawan yang tangguh. Kami akan menganalisis pertandingan mereka dan menemukan cara untuk mengalahkan mereka,” jelasnya.
Meksiko sendiri tengah berada di atas angin menyusul kemenangan 1-0 atas sang juara bertahan Jerman di laga perdana. Tim berjuluk El ri itu bahkan hanya butuh meraih kemenangan satu kali lagi untuk memastikan langkah ke babak 16 besar sebelum bentrok dengan Swedia pada laga pamungkas yang digelar Rabu (27/6) pukul 21:00 WIB. El Tri tentu akan kembali menerapkan serangan kilat yang cukup ampuh untuk membawa mereka kini memimpin Grup F dengan tiga angka, bersama Swedia, disusul Korsel dan Jerman yang berada di urutan dua terbawah, tanpa angka. (junius/b)
REKOR PERTEMUAN:
30/01/14, Meksiko v Korsel 4-0
16/02/06, Meksiko v Korsel 0-1
27/01/02, Meksiko v Korsel 0-0
01/06/01, Korsel v Meksiko 2-1
PRAKIRAAN PEMAIN:
Korsel (4-3-3): Cho (g); Lee Yong, Chan, Kim Young-gwon, Kim Min-woo; Lee Jae-sung, Ki, Koo; Hwang, Kim Shin-wook, Son.
Meksiko (4-4-2): Ochoa (g); Salcedo, Ayala, Moreno, Gallardo; Herrera, Guardado, Layun, Vela, Lozano, Hernandez.
Comments