Sardar Azmoun, striker muda yang mundur dari Timnas Iran. (reuters)

Terus Dihina, Striker Muda Mundur dari Timnas Iran

RUSIA – Anak muda Iran ini dihadapi pada pilihan sulit. Ibu yang sedang sakit atau karis sepak bola yang baru saja dimulai dan kebetulan tengah menjadi sorotan karena gagal di Piala Dunia 2018.

Anak muda itu adalah Sardar Azmoun. Striker 23 tahun ini tak mencetak satu pun gol di tiga laga yang dijalaninya di babak penyisihan Piala Dunia di Rusia. Padahal, ia begitu subur ketika membela Iran di babak kualifikasi.

Pada babak penyisihan Grup B, Iran hanya bisa mencetak dua gol, yakni saat menabng 1-0 atas Maroko, imbang 1-1 melawan Portugal dan kalah 0-1 dari Spanyol.

Hasil itu membuat masyarat menyorot tajam. Telunjuk juga diarahkan ke Sardar yang dianggap mandul. Keadaan ini kemudian membuat sakit ibunya makin parah.



“Ibu saya sakit serius. Tapi ada sebagian orang yang terus menghina saya dan tim. Apa yang saya rasakan ini membuat penyakit ibu semakin parah,” katanya dilaporkan Reuters.

Menyadari hal ini, pemain Rubin Kazan ini bimbang. Dua pilihan dirasa berat, meneruskan karir sepak bola yang dirintis hingga masuk timnas muda Iran pada usia 18 tahun atau memprioritaskan kesehatan ibu.

“Saya akhirnya memilih ibu saya,” ucapnya. “Main bagi timnas adalah kehormatan besar buat saya. Tapi saya harus mengucapkan selamat tinggal pada tim.”

Pengunduran diri Azmoun membuat pelatih Iran Carlos Queiroz patah hati. Ia melihat Azmoun kelak bisa menjadi pengganti Ali Daei, top skor Piala Dunia yang 12 tahun lalu pensiun.

“Ini keputusan paling menyakitkan di hidup saya,” ujarnya. “Dia pemain myda 23 tahun yang telah melalui perjuangan berat untuk bisa ada di tim ini.” (yp)

Comments